Tentang Biografi Rusli Zainal Gubernur Riau 1 Respons

Rusli Zainal Sang Visioner



Rusli Zainal Sang Visioner kini didaulat menjadi gelar seorang gubernur riau melalui seo contest yang diadakan oleh komunitas blogger bertuah. Siapa sebenarnya Rusli zainal? Dan mengapa ia sampai didaulat sebagai sang visioner? Apa ada yang sedang menjari tentang biografi rusli zainal. Silahkan Cari dan dapatkan informasinya melalui blog teman saya yang kini blognya bertitle Rusli Zainal Sang Visioner. So langsung diklik aja, gak bayar kok.

Film Ketika Cinta Bertasbih 2, Akan Tayang di Layar Lebar 0 Respons

Film Ketika Cinta Bertasbih, Novel Ketika Cinta Bertasbih, Foto Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih


Film Ketika Cinta Bertasbih, Novel Ketika Cinta Bertasbih, Foto Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih


Film Ketika Cinta Bertasbih, Novel Ketika Cinta Bertasbih, Foto Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih


Novel dan Ketika Cinta Bertasbih, Mengungkap Rencana Sang Khaliq





Baru merasakan kegembiraan karena Khairul Azzam diterima di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Sang ayah keburu berpulang ke rahmatullah. Seketika itu, denyut nadi Azzam terasa berhenti...


"Mungkinkah Allah sudah tidak berpihak lagi kepada kita, makhluqnya ? Ketika kita senantiasa belajar bertawadhu dan menjalankan syariat-syariatNya dengan penuh ketekunan, seolah dengan mudah Dia mengambil segalanya"


Setitik kisah yang dikupas dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habibburrahman El Shirazy ini sebentar lagi akan dapat disaksikan dengan mudah di layar lebar (Bioskop seluruh Indonesia). Cerita kisah ini akan memberi gambaran bagi berjuta orang penggemar novelnya agar dapat melihat sosok Khoirul Azzam secara nyata, bukan sekedar ilusi seperti sebuah dongeng.


Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih, Karya Kang Abik (sapaan akrab Habibburrahman El Shirazy) ini ternyata mampu membius jutaan penonton dan pembaca di tanah air dengan memberikan gambaran kehidupan secara umum, yang memang sering dialami oleh orang banyak. Termasuk pandangan tentang poligami yang juga pernah diulas dalam kisah novel Ayat-Ayat Cinta. Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih adalah roman percintaan yang dituturkan dengan sajian manis sebagai media untuk menyampaikan pesan karunia Illahi, dengan latar belakang Cinta.


Pada Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih, Khairul Azzam menjadi tokoh sentral karakter yang akan kita ikuti perjalanan kisah hidupnya. Termasuk pertemuannya dengan gadis ayu bernama Eliana, serta pertemuannya dengan seorang wanita sholihah bernama Anna Althafunnisa yang telah diperistri sahabatnya. Betapa takdir baik seolah tidak begitu memiihak kepada Azzam.



Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih, Mengupas Tentang Poligami jugakah?





Novel - Film Ketika Cinta Bertasbih justru mengulas hal yang lebih dalam tentan lika-liku kehidupan, tidak mengkomersilkan nilai poligami yang sering dianggap momok oleh sebagian umat islam saat ini. Banyak pelajaran berharga yang kita petik dari cerita Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih ini, layaknya kalimat klise untuk menghibur di saat kita menghadapi sebuah kegagalan, "Manusia hanya bisa berusaha, tapi tuhan jualah yang akan menentukan". Memang, betapa sulit menerima kalimat tersebut. Sebagian orang malah merasa terpaksa menerimanya karena tidak memiliki alasan lain, atau pasrah menyerah sebelum waktunya.


"Tuhan seolah tak menghargai perjuangan yang telah kita perbuat, karena Dia tidak memberikan hasil dari apa yang kita inginkan".


Sekitar selama 9 tahun Azzam memperjuangkan hidupnya di Kairo, sekedar untuk membiayai keluarga dan sekolah adik-adiknya di kampung serta menunda kuliahnya selesai. Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk berjualan bakso dan tempe kepada warga dan mahasiswa Indonesia yang berada di sana, serta menjadi juru masak pada acara-acara kedutaan. Benarkah bahwa pertolongan Allah itu ada di dalam kesabaran dan kepasrahan yang kita miliki ? Dan masih layakkah kita menunggu pertolongan Allah ? Sehingga suatu hari keinginan kita akan terkabul ? inilah diantara beberapa pelajaran berharga yang disajikan dalam Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih.


"Dan begitu banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan bumi yang mereka lalui, namun mereka tidak menghiraukannya" (QS. Yusuf : 105)


Sajian manis dan tidak bermaksud menggurui siapapun, cerita kisah dalam Novel dan Film Ketika Cinta Bertasbih ternyata mampu membangun skema tentang rencana Sang Khaliq yang tak pernah bisa kita mendahuluinya. Tidak juga dapat terukur dengan besarnya kesabaran, ketakwaan, ataupun sesuatu yang telah kita perbuat. Pertolongan Allah bukanlah sesuatu harus yang ditunggu karena sesungguhnya memang selalu ada setiap saat ketika kita membutuhkan, apabila kita tidak menghiraukan keberaadaanNya.


Film Ketika Cinta Bertasbih yang berdurasi lumayan panjang dengan gambaran indah di negerinya para nabi ini, diharapkan dapat menjadi ilustrasi singkat dalam memahami bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaikNya bagi kita semua. Sebuah gambaran agar kita tidak lagi menyesali keadaan kita, namun merasa bahagia karena sesungguh keberadaanNya ada bersama kita.


Sumber Referansi: http://www.indonesiamenulis.com

Jembatan Nasional Suramadu, Penghubung Cinta 2 Pulau 0 Respons

Jembatan Nasional Suramadu, Jembatan Suramadu, Jembatan Suromadu, Kisah Cinta



Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, yang mengisyaratkan penyatuan cinta dua pulau, yaitu pulau Jawa di Surabaya dan pulau Madura di Bangkalan, Indonesia. Panjang Jembatan Nasional Suramadu mencapai 5.438 m, Jembatan Nasional Suramadu ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Nasional Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).


Jembatan Nasional Suramadu diresmikan di awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarno putri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden SBY pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan nasional suramadu ditujukan untuk mempercepat pembangunan di pulau Madura, yang meliputi bidang ekonomi dan infrastruktur di Madura, yang relatif masih tertinggal bila dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Pembangunan jembatan nasional suramadu diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 triliun.


Pembuatan jembatan nasional suramadu dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Madura maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.


Konstruksi Bangunan Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan Nasional Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan suramadu menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan Nasional Suramadu juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan.


Jalan Layang Pada Jembatan Nasional Suramadu


Jalan layang pada Jembatan Nasional Suramadu atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura.


Jalan layang Jembatan Suramadu ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.


Jembatan Penghubung Pada Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan Penghubung atau Approach bridge adalah jembatan yang menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan ini terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter.
Jembatan ini juga menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi penopang berdiameter 180 cm.


Jembatan utama pada Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan utama atau Main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.
Jembatan utama ini menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter.


Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang biasa berlalu lalang melintasi selat Madura, Jembatan Suramadu memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut.


Sumber Referensi: Id.Wikipedia.Org

Kasus Prita Mulyasari - Khoe Seng Seng, Indikasi Kegagalan Sebuah Negara 0 Respons

Kasus Prita Mulyasari, Frita Mulyasari, Prita Mulyasari, khoe seng seng


Setelah kasus Prita Mulyasari merebak ke permukaan, kali ini muncul lagi kasus yang mirip, dengan motif dan latar belakang yang sama "pencemaran nama baik". Adalah Khoe Seng Seng yang juga mengalami peristiwa nahas jauh sebelum apa yang dialami oleh Prita Mulyasari yang dijebloskan kepenjara karena dianggap telah menyebarkan nama baik Rumah Sakit Omni Medical Care International melalui Surat Elektronik (Email) di mailing list. Surat pembaca yang dilayangkan oleh khoe seng seng ke Harian Kompas pada 26 September 2006, berbalik menjadi boomerang dengan dalih dan topeng pencemaran nama baik.

Khoe Seng Seng awalnya bersoal dengan PT Duta Pertiwi Tbk yang bergerak di bidang property sebagai pengembang ITC Mangga Dua Jakarta. Oleh Khoe Seng Seng, pihak pengembang PT Duta Pertiwi Tbk, dianggap tidak transparan dalam memberikan informasi kepada para calon pembeli tentang status tanah ITC Mangga Dua. Hal ini terungkap, ketika Khoe Seng Seng hendak memperpanjang Hak Guna Bangunan (HGB), baru diketahui bahwa HGB ITC terbit di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lalu melalui Harian Kompas tertanggal 4 Oktober 2006, PT Duta Pertiwi melalui rubrik surat pembaca memberikan tanggapannya berupa bantahan bahwa telah membohongi para pemiliki kios ITC terkait masalah HGB. Dalam tanggapannya pihak pengembang dalam hal ini PT Duta Pertiwi Tbk juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memberitahukan perihal HPL kepada para penghuni kios. Meski demikian, PT Duta Pertiwi Tbk tak cukup puas sampai di situ. Lebih jauh, PT Duta Pertiwi Tbk malah menggugat Khoe Seng Seng di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas dasar pencemaran nama baik serta menuntut ganti rugi total sebesar Rp 17 milyar.

Dan seperti yang sudah bisa diduga, sama persis seperti yang dialami oleh Prita Mulyasari, dalam putusannya Majelis Hakim menyampaikan bahwa Khoe Seng Seng terbukti bersalah karena dinilai telah melanggar Hak Subyektif Penggugat (Sinar Mas Group) dengan menulis 2 buah surat pembaca di harian KOMPAS dan SUARA PEMBARUAN yang telah menyerang kehormatan dan nama baik Sinar Mas Group. Kehadiran para saksi dalam persidangan dengan memberi kesaksian dibawah sumpah bahwa apa yang tertulis dalam surat pembaca yang dikirimkan oleh khoe seng seng adalah fakta kejadian yang juga dialami oleh para saksi serta ribuan pemilik property lainnya yang telah membeli dari Sinar Mas Group, ternyata telah diabaikan oleh Majelis Hakim.

Kisah kasus demi kasus tersebut di atas, sekali lagi mengindikasikan bahwa Negara telah gagal melindungi rakyatnya. Negara telah berubah menjadi Leviathan yang memakan anaknya sendiri. Perzinahan yang dilakukan oleh kaum kapitalis borjuis dengan elit kekuasaan penyelenggara Negara melahirkan anak-anak haram berupa produk-produk hukum yang menindas rakyat.

Negara tak lagi mampu memposisikan dirinya sebagai Negara hukum "rechtsstaat" yang memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada warga Negaranya. Negara melakukan akrobat hukum dengan mengabaikan esensi keadilan dimana setiap warganegara tidak lagi setara di depan hukum. Hukumnya, siapa yang punya uang maka dia yang mengatur hukum.

Di tengah rangkaian persiapan pemilihan Presiden pada Juni mendatang, kita masih punya kesempatan untuk terus mengamati calon-calon Presiden mana yang memang memiliki keberpihakan kepada rakyat. Bukan dengan janji tapi dengan tindakan nyata. Apa yang dilakukan Jusuf Kalla dengan membebaskan Prita bukanlah hal yang luar biasa karena Prita Mulyasari adalah memang asli pribumi. selain itu, bisa jadi campur tangan JK dalam kasus Prita adalah sebagian kecil dari strategi JK dalam pencalonannya sebagai Capres 2009 ini.

Lalu bagaimana dengan Khoe Seng Seng yang merupakan warga negara keturunan? Apakah Jusuf Kalla juga akan bersikap sama seperti apa yang dilakukan terhadap Prita? Mungkinkah Megawati dengan didampingi oleh Puan Maharani dan Pramono Anum akan mendatangi Khoe Seng Seng seperti halnya yang dilakukan terhadap Prita? Lalu bagaimana tindakan SBY dan cawapresnya Boedhiono yang dalam pidatonya di SABUGA - Bandung berbicara tentang ekonomi kerakyatan melihat pedagang kecil seperti Khoe Seng Seng dilindas mati oleh pengusaha kapitalis raksasa Eka Tjipta Widjaya pemilik PT Duta Pertiwi Tbk (Sinar Mas Group)?

Semoga Eka Tjipta Widjaya bukan salah seorang dari para penyumbang dana kampanye para calon Presiden.

Jika tidak ada satupun dari ketiga calon Presiden yang memberi perlakuan dan tindakan kepada Khoe Seng Seng, seperti yang diberikan kepada Prita, maka menjadi benar bahwa ini adalah bukti kegagalan sebuah Negara.

Hari ini Prita Mulyasari, kemarin Khoe Seng Seng, besok bisa jadi saya, dan mungkin saja Anda yang membaca tulisan ini, keluarga anda atau siapapun yang ada di luar sana.

Hanya satu kata, BANGKIT MELAWAN DEMI MASA DEPAN.... ATAU DIAM, MATI DIGILAS RODA SEJARAH!!!

Sumber Referensi:
http://itempoeti.wordpress.com